15 September, 2006

Shadaqah menyembuhkan penyakit

Di antara problematika kehidupan yang banyak dihadapi manusia adalah
ditimpa berbagai macam penyakit, baik jasmani maupun rohani. Dan untuk
mengobati penyakit, beragam ikhtiar dan usaha dilakukan oleh manusia. Ada
di antara manusia yang menyalahi syari'at Islam dalam melakukan
ikhtiar, seperti mendatangi dukun, orang pintar dan paranormal. Namun banyak
juga yang sadar tentang bahaya perdukunan, sehingga mereka pun berusaha
mencari pengobatan dengan cara yang sesuai dengan syari'at Islam,
seperti mendatangi dokter, berbekam, mengonsumsi habbatus sauda' (jinten
hitam) dan madu, atau dengan cara ruqyah syar'iyyah.
Dalam tulisan kali ini akan dibahas tentang salah satu sebab syar'i
untuk memperoleh kesembuhan, simak dan resapilah nasehat Nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau telah bersabda, "Obatilah
orang-orang yang sakit di antara kalian dengan ber-shadaqah." (Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih al-Jami')

Cobalah iringi ikhtiar dan usaha yang kita lakukan secara syar'i dalam
mencari kesembuhan dengan bershadaqah dan tanamkanlah niat shadaqah
tersebut di dalam hati kita agar Allah subhanahu wata'ala menyembuhkan
penyakit yang sedang menimpa kita.

Sebab-Sebab Syar'i untuk Memperoleh Kesembuhan

Pertama: Melakukan ikhtiar secara Islami dan jangan melakukan ikhtiar
yang terlarang. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda,
"Sesungguhnya Allah yang menciptakan penyakit dan obatnya, maka
berobatlah kalian tapi jangan berobat dengan cara yang diharamkan" (Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)

Kedua: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah subhanahu wata'ala
adalah satu-satunya Dzat Yang Maha Menyembuhkan, sedangkan makhluk yang
terlibat proses pengobatan seperti dokter, tabib, obat-obatan dan hal-hal
yang terkait lainnya, itu semua hanyalah sarana menuju kesembuhan, dan
buanglah sejauh mungkin keyakinan-keyakinan dan ungkapan-ungkapan yang
menyimpang dari aqidah tauhid, seperti seseorang mengungkapkan
perkataan setelah memperoleh kesembuhan, "Dokter Fulan memang hebat, obat itu
memang manjur," dan ungkapan-ungkapan keliru lainnya.

Ke tiga: Dekatkan diri dan tingkatkan ketaqwaan kepada Allah subhanahu
wata'ala, serta mohonlah kepada-Nya ampunan atas dosa-dosa yang kita
perbuat, karena salah satu hikmah Allah subhanahu wata'ala menurunkan
penyakit pada diri kita adalah agar kita kembali ke jalan-Nya.

Ke empat: Bertawakkallah kepada-Nya dan berdo'alah selalu kepada Allah
subhanahu wata'ala Dzat Yang Maha Menyembuhkan segala penyakit, agar
penyakit segera diangkat dari diri kita dan janganah bosan untuk berdo'a,
sebab kita tidak tahu kapan Dia menjawab do'a kita. Perhatikan
sebab-sebab terkabulnya do'a serta penuhi syarat-syaratnya.

Ke lima: Bershadaqahlah semampu kita karena Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam menjanjikan kesembuhan melalui shadaqah, dan tepislah
jauh-jauh anggapan bahwa bershadaqah itu mengurangi harta kita, justru
Allah subhanahu wata'ala akan melipatgandakan harta kita. Dan niatkanlah
shadaqah untuk memperoleh kesembuhan dari Allah subhanahu wata'ala.

Ke enam: Yakini dan tanamkan keyakin-an sedalam-dalamnya bahwa Allah
subhanahu wata'ala akan menyembuhkan penyakit kita.

Kisah-Kisah Nyata Orang Sembuh Setelah Bershadaqah

Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim Al-Mufarrij berkata, "Wahai saudaraku
yang sedang sakit, shadaqah yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah
shadaqah yang diniatkan untuk memperoleh kesembuhan, boleh jadi anda telah
banyak melakukan shadaqah, tetapi hal itu tidak anda lakukan dengan
niat untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah subhanahu wata'ala, oleh
karena itu coba anda lakukan sekarang dan tumbuhkanlah kepercayaan dan
keyakinan bahwa Allah subhanahu wata'ala akan menyembuhkan diri anda.
Isilah perut para fakir miskin hingga kenyang, atau santunilah anak yatim,
atau wakafkanlah harta anda, atau melakukan shadaqah jariah, karena
sesungguhnya shadaqah tersebut dapat mengangkat dan menghilangkan berbagai
macam penyakit dan berbagai macam musibah dan cobaan, dan hal seperti
itu sudah banyak dialami oleh orang-orang yang diberi taufiq dan hidayah
oleh Allah subhanahu wata'ala, sehingga mereka memperoleh obat penawar
yang bersifat rohani (termotivasi oleh keimanan, ketaatan dan keyakinan
pada Allah subhanahu wata'ala) dan itu lebih bermanfaat daripada
sekedar obat-obat biasa. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, juga
telah melakukan pengobatan dengan metode pengobatan ruhaniyah ilahiyyah
(yaitu pengobatan yang menitikberatkan pada aspek keimanan, ketaatan dan
keyakinan pada Allah subhanahu wata'ala). Demikian juga dengan para
generasi salafus shaleh, mereka juga selalu bershadaqah sesuai kadar sakit
dan derita yang menimpa mereka, dan shadaqah yang mereka keluarkan
adalah harta mereka yang sangat berkualitas. Wahai saudaraku yang sedang
sakit janganlah anda bakhil terhadap diri anda sendiri, sekaranglah
waktunya untuk shadaqah." (Shifatun 'Ilaajiyyah Tuzilu Al-Amraadh bi
Al-Kulliyyah)

Kisah Pertama: Ada seseorang bertanya kepada Abdullah Bin Mubarak
rahimahullah, tentang penyakit di lututnya yang telah diderita semenjak
tujuh tahun. Dia telah melakukan bermacam usaha untuk mengobatinya dan
telah bertanya kepada para dokter, tetapi belum merasakan hasil manfaatnya.
Maka Abdullah Bin Mubarak rahimahullah, berkata kepadanya, "Pergilah
anda mencari sumber air dan galilah sumur di situ karena orang-orang
membutuh-kan air! Aku berharap ada air yang memancar di situ, maka orang
itu pun melakukan apa yang disarankan oleh beliau, lalu dia pun sembuh."
(Kisah ini dikutip dari Shahih At-Targhib)

Kisah Ke dua: Ada seseorang yang diserang penyakit kanker. Dia sudah
keliling dunia untuk mengobati penya-kitnya, tetapi belum memperoleh
kesembuhan. Akhirnya dia pun bershadaqah kepada seorang ibu yang memelihara
anak yatim, maka melalui hal itu Allah subhanahu wata'ala menyembuhkan
dia.

Kisah Ke tiga: Kisah ini langsung diceritakan oleh orang yang
menga-laminya kepada Syaikh Sulaiman Bin Abdul Karim Al-Mufarrij, Dia berkata
kepada beliau, "Saya mem-punyai seorang putri balita yang menderita suatu
penyakit di sekitar tenggorokannya. Saya telah keluar masuk ke beberapa
rumah sakit dan sudah konsultasi dengan banyak dokter, namun tidak ada
hasil apa pun yang dirasakan. Sedangkan penyakit putriku tersebut
semakin memburuk, bahkan untuk menghadapi penyakitnya tersebut,
hampir-hampir saya ini yang jatuh sakit dan perhatian seluruh anggota keluarga
tersita untuk mengurusinya. Dan yang bisa kami lakukan hanya memberikan
obat untuk mengurangi rasa sakitnya saja. Kalaulah bukan karena rahmat
Allah subhanahu wata'ala rasa-rasanya kami sudah putus asa olehnya. Namun
apa yang di angan-angankan itu pun datang dan terkuaklah pintu
kesulitan yang kami alami selama ini. Suatu hari ada seorang yang shalih
menghubungiku lewat telephon lalu menyampaikan hadits Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian
dengan bershadaqah." Saya katakan kepada orang shalih tersebut, sungguh
saya sudah banyak bershodaqoh! Lalu kata beliau kepadaku, "Bershadaqahlah
kali ini dengan niat agar Allah subhanahu wata'ala menyembuhkan
putrimu. Mendengar hal itu saya langsung mengeluarkan shadaqah yang sangat
sederhana kepada seseorang yang fakir, namun belum ada perobahan pada
putriku. Lalu hal itu saya sampaikan kepada orang shalih tersebut. Dia pun
mengatakan kepada saya, "Anda adalah orang yang banyak dapat nikmat dan
punya banyak harta. Cobalah engkau bershadaqah dalam jumlah yang lebih
banyak." Setelah mendengar itu, maka saya pun mengisi mobil saya
sepenuh-penuhnya dengan beras, lauk pauk, dan bahan makanan lainnya, lalu
saya bagi-bagikan langsung kepada orang-orang yang membutuh-kannya,
sehingga mereka sangat senang menerimanya. Dan demi Allah (saya bersumpah)
saya tidak akan lupa selama-lamanya, ketika shadaqah tersebut selesai
saya bagi-bagikan, Alhamdulillah putriku yang sedang sakit tersebut sembuh
dengan sempurna. Maka saat itu saya pun menyakini bahwa di antara
sebab-sebab syar'i yang paling utama untuk meraih kesembuhan adalah
shadaqah. Dan sekarang atas berkat karunia dari Allah subhanahu wata'ala
putriku tersebut telah tiga tahun tidak mengalami sakit apa pun, Dan mulai
saat itulah saya banyak-banyak mengeluarkan shodaqoh terutama mewakafkan
harta saya pada hal-hal yang baik, dan (Alhamdulillah) setiap hari saya
merasakan nikmat dan kesehatan pada diri saya sendiri maupun pada
keluarga saya serta saya juga merasakan keberkahan pada harta saya. (Isnen
Azhar)


Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran
adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah
adalah dengan menyampaikan Artikel ini kepada saudara-saudara kita yang
belum mengetahuinya.
Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita. Aamiin

sumber: Alsofwah.or.id

0 comments: