24 January, 2007

MENGHARGAI SISA UMUR

Marilah kita senantiasa taqwa kepada Allah SWT, yaitu dengan menjalankan segala perintahaNya meninggalkan segala laranganNya. Juga taqwa yang dapat menumbuhkan kesadaran untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, karena yang demikian itu merupakan bekal yang baik untuk kehidupan di akhirat.
Hal ini kita lakukan karena kita menyadari bahwa hidup ini hanya bersipat sementara. Sebab setiap bertukar hari,bertukar bulan dan bertukar tahun pada hakekatnya hidup kita sebagai manusia bertambah pendek yang berarti semakin mendekati pintu kematian.
Semua manusia akan mengalami mati, baik dengan sebab sakit atau sebab-sebab lain. Tegasnya ,bila tiba saatnya, mati akan datang menemui kita semua.
Firman Allah dalam Al-Quran:

Artinya :“katakanlah sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah, yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia berikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (S. Al-Jumu’ah, ayat 8)

Ayat di atas merupakan penegasan bahwasanya hidup kita sebagai manusia tidak kekal, Bahkan kalau kita perhatikan bahwa rata-rata umur manusia sekarang kurang lebih 60 tahun. Jadi kalau ada diantara kita yang mencapai umur lebih dari 60 tahun, berarti telah mendapat ekstra umur, maka jelaslah bahwa umur manusia kian hari semakin bertambah pendek.

Sengaja kami ingatkan tentang mati ini dengan maksud agar kita dapat menghargai sisa umur dengan sebaik-baiknya karena datangya mati tidak dapat kita ketahui sebelumnya.
Dalam hal ini para ahli filsafat mengatakan: “orang yang bijaksana adalah mereka yang sanggup menggunakan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya.”
Oleh sebab itu maka sudah seharusnyalah kita senantiasa berusaha untuk menghargai kesempatan hidup ini yakni dengan jalan menggunakannya serta mengisinya dengan amal-amal yang shaleh serta mengharap ridha dari Allah swt.
Firman Allah dalam Al-Quran :

Artinya :“dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada sorga yang luasnya selangit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.”
(S. Ali Imran, ayat 133)

Pengertian ayat di atas adalah bahwa Allah akan mengampuni segala dosa-dosa hambaNya yang tidak membuang-buang kesempatan dengan menggunakannya untuk memohon ampunanNya, bahkan dijanjikanNya dengan kehidupan sorga yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan. Sebagai manusia kita tidak terlepas dari kesalahan dan dosa, baik yang kita sengaja ataupun tidak karena hanya sifat manusialah yang yang menyandang kesalahan dan ke alpaan.
Lebih jauh lagi para ahli filsafat mengatakan : “orang yang baik bukanlah orang yang tidak pernah salah, tetapi orang yang baik ialah orang yang sanggup memperbaiki dirinya dari kesalahan serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan itu.”
Rasulullah saw. Bersabda :


Artinya :“Walaupun engkau wahai manusia pernah berbuat dosa kepadaTuhan sehingga langit biru itu penuh dengan dosamu, kemudian engkau bertaubat, sekiranya engkau menyesal, aku jamin bahma taubatmu akan diterima oleh Allah SWT “.(HR.Ibnu Majah)

Jelaslah hadist di atas merupakan jaminan bahwa setiap muslim akan memperoleh ampunan, meskipun banyak dosanya kalau mereka bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus yakni jalan Allah SWT.
Jaminan Rasulullah tersebut merupakan dorongan bagi setiap muslim untuk senantiasa memohon ampunan dari segala kesalahannya, untuk itu marilah kita tingkatkan ibadah dan amal-amal sholeh kita sebagai langkah pendekatan diri kepada Allah, juga sebagai bukti penyesalan kita terhadap perbuatan kita yang salah yang pernah kita lakukan.
Kita yakin apabila kita berserah diri serta mendekat kan diri kita kepada Allah swt, akan terbukalah pintu kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan yang demikian itulah hakekat tujuan hidup kita yang sebenarnya.

hendak nya kita menyadari tentang kekurangan dan kelemahan sifat kita, yang sudah barang tentu tidak jarang menyebabkan kita terjerumus pada tingkah laku yang keliru,sehingga mendatangkan jalan dosa.Selagi pintu taubat masih terbuka marilah kita senantiasa memohon ampunan dari Allah dengan jalan melakukan taubat, agar kita tidak menyesal dikemudian hari dengan penyesalan yang berkepanjangan dan tidak berkesudahan.
Untuk itu hendaknya kita mengetahui syarat-syarat taubat. Karena taubat yang tidak memenuhi syarat-syaratnya akan sia-sia.
Sebagai persyaratan diterimanya taubat seorang hamba antara lain adalah :
Pertama : Berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya yang salah.
Kedua : Menyesali kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya.
Ketiga : Memohon ampun dan bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
Keempat : Jika kesalahan yang diperbuat terhadap sesama manusia,maka minta izin dan minta ma’aflah kepada orang yang kita dosai.
Insya Allah dengan cara demikian kita akan mendapatkan ampunan dari Allah, sebagaimana firman Nya dalam Al-Quran :


Artinya:“Wahai orang-orang yang beriman bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang seikhlas-ikhlasnya. Mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahan dan memasukkan kamu kedalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.”
(S. At-Tahrim ayat 8)

Allah Dzat Yang Maha Adil dan Dia tidak akan menyia-nyiakan usaha hamba-hambaNya yang menuju kepada ridlaNya. Maka berbahagialah kita senantiasa berusaha dan berbuat sesuai dengan tuntunanNya.

Kita menyadari bahwa Allah telah memberikan nikmat dan karunia yang tiada terhitung banyaknya.Firman Allah dalam Al-Quran :

Artinya:“Dan jika kamu menghitung –hitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.” ( QS. At-Tahrim 18. )

Kenikmatan-kenikmatan Allah yang kita rasakan, baik lahir maupun batin merupakan bukti sifatNya Yang Maha Pemurah.Diantara kenikmatan Allah yang paling besar adalah kenikmatan umur.Allah memberikan kesempatan hidup adalah semata –mata karena kita memperoleh tugas sebagai KhalifahNya dengan memberi amanat agar semua hukum dan ketentuanNya dapat dilaksanakan dalam mengatur dan mengolah alam seisinya sehingga terciptalah kehidupan yang dbahagia penuh ridhaNya serta terwujudlah ketentraman dan kedamaian serta kemslahatan.
Dengan demikian wajib atas setiap hamba Allah dalam hidup sehari-hari untuk senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuanNya, sehingga terpenuhilah amanat Allah.
Lebih dari itu hakekat amanat Allah ialah agar manusia mengabdi kepadaNya, firmanNya:


Artinya :“Dan tidaklah Kujadikan jin dan manusia melainkan untuk mengabdi kepadaKu”
(S. Adz-Dzariyat ayat 56)

Kiranya bukan suatu hal yang mustahil bahwa dalam menempuh hidup dan kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai hal-hal yang rumit dan tiada terpecahkan.Dalam keadaan seperti inilah kesempatan baik bagi musuh Allah yaitu syaithan ‘alaihil la’nat menggoda dan membujuk manusia membuat menyeleweng dari tuntutan Allah, sehingga tidak sedikit hamba Allah yang tipis imannnya terjerumus kelembah kesesatan dan kesalahan. Akan tetapi Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih dan pengampun, Ia memberikan kesempatan bertaubat bagi hambaNya sebagaimana kami uraikan di atas.
Bagi hamba Allah yang senantiasa taat tidak mudah tertipu oleh bujuk rayu syaitan, sebab bagaimanapun kesulitan dan kesukaran yang dihadapi akan diterimanya dengan penuh kesabaran dan kepercayaan akan datangnya pertolongan Allah. Firman Allah dalam Al-Quran ;

Artinya :”Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar( dari kesulitan )” (S. Ath-Thalaq ,ayat 2)
Dalam ayat lain dinyatakan :

Artinya :“Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya ” (S. Ath-Thalaq, ayat 14)
Akhirnya marilah kita tingkatkan amal-amal kebajikan dan ibadah kepada Allah dan marilah kita senantiasa memohon ampunanNya dengan bertaubat yang sebenar-benarnya taubat agar hidup kita memperoleh tambahan kenikmatan dan kelak memperoleh kebahagiaan di akhirat.
Jika sudah demikian yang kita lakukan maka pasti Allah akan membukan pintu kemudahan.
Firman Allah dalam Al-Quran :

Artinya:“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat,yang memuji (Allah), yang puasa, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’rufdan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hokum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (S. At-Taubah, ayat 112)

di susun oleh : Setia budi prapat janji Asahan SUMUT

2 comments:

adhie said...

Selamat Sore mas,..
saya sudah baca2 blognya mas, dan
saya mau tanya ni?
mas gimana ya caranya ngisi scrip baca selnjutnya di blogger?
ada scripnya mas? bisa saya minta dong? thanks mas ya,..
salam kenal!!

adhie said...

oooo iya mas..
scripnya minta tolong dikirim ke email saya aja mas ya di santafe80mu@yahoo.com