Hidup kita adalah berbilang hari, bulan dan tahun. Semua telah di aturAllah swt silih berganti.
Allah ta’ala berfirman:
إِنَّ عِِدَّةََ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللهِ اِثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِيكِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ والأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌحُرُمٌ.
Artinya: Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram (At-Taubah 36).
Sungguh berbahagia, karena kita masih diberi kesempatan untuk dapatmemasuki salah satu bulan haram, yang memiliki sejarah besar tentangorang-orang sebelum kita yaitu bulan Muharram, yang tidak mungkindilupakan oleh segenap kaum muslimin. Dan marilah kita lebih mensyukurinikmat Allah, sebab sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 10 Muharramyang lebih dikenal dengan Hari Asyura’, yang mana kita ingat kembalibetapa para Nabi mendapat kemenangan pada hari itu. Hari Asyura’ juga dianggap sebagai hari besar umat Islam, karena adabeberapa peristiwa penting yang terjadi pada saat itu. Bahwasanya padahari asyura’ itu, para Nabi dan Rasul banyak mendapat anugrah dari Allahswt yang maha suci, sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab salafdiantaranya:
1. Nabi Adam as diterima taubatnya oleh Allah swt pada hari asyura’,karena ketika masih di surga, beliau telah memakan buah larangan(khuldi), sehingga beliau bersama istrinya (Hawa) di turunkan kedunia,sejak itu beliau mempergiat kebaktian (ibadahnya) kepada Allah swtsehingga di terima taubatnya. Dalam ibadahnya Nabi Adam as selalu membaca doa:
"رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لمَْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَالَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِِرِيْنَ".
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkautidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kamitermasuk orang-orang yang merugi.
(QS. Al-Arraf: 23).
2. Nabi Idris as pada hari asyura’ memperoleh derajat yang luhur,disebabkan karena beliau bersifat belas kasihan kepada sesamanya. Danbeliau sangat memperhatikan dan membantu malaikat dalam mengaturmatahari, sehingga berkat do’a Nabi Idris as, malaikat itu bisamenjalankan tugasnya lebih mudah.
3. Nabi Musa as pada hari asyura’ mendapat anugrah kitab taurat. Hal ituterjadi ketika beliau berada di bukit Thursina (Sinai), menerima wahyudari Allah swt langsung tanpa perantara malaikat Jibril seperti ketikaNabi Muhammad saw bermi’raj.
4. Nabi Ibrahim as pada hari asyura’ terhindar dari siksaan raja Namrud,karena di tuduh menghancurkan berhala dikuil tempat pemujaan Namrud,meskipun beliau sudah dilemparkan kedalam api unggun yang menyala-nyaladengan hebat namun beliau selamat, tidak merasa panas, tidak pulaterbakar badannya, karena beliau tetap dalam keimanan dan percaya kepadakeadilan Allah. Pada saat itu Allah swt memerintahkan api untuk menjadidingin.
"قُلْنَا ياَناَرُ كُوْنيِ بَرْداً وَسَلَاماً عَلَى إِبْرَاهِيْمَ".
Artinya: Kami berfirman ‘hai api menjadi dinginlah dan menjadikeselamatanlah bagi Ibrahim’. (QS. Anbiya: 69).
5. Nabi Nuh as pada hari asyura’ turun dari perahu penyelamat bersamaumatnya yang beriman, terhindar dari air bah dan taufan yang dasyat. Padahari itu Nabi Nuh as bersama kaum muslimin di selamatkan oleh Allah swtdan habis binasalah orang-orang yang durhaka kepada Allah swt. DalamAl-Qur’an Allah swt berfirman:
"قِيْلَ يَانُوْحُ اهْبِطْ بِسَلَامٍ مِِنَّا وَبَرَكَاتٍ عَلََيْكَوَعَلََى أُمَمٍ ممَََِّنْ مَعَكَ".
Di firmankan: ‘Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuhkeberkatan dari kami atasmu dan atas umat-umat (yang mu’min) dariorang-orang yang bersamamu. (QS. Huud: 48)
6. Nabi Yusuf as pada hari asyura’ di bebaskan dari penjara mesir.Karena sebelumnya ia dituduh Zulaikha yang mendakwa Nabi Yusuf asmemperkosanya. Padahal sebaliknya, bahwa wanita itu yang mengajak berbuatzina dan Nabi Yusuf as menolak hal itu, akan tetapi malah beliaulah yangdi tuduh. Dan ketika diperiksa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwaNabi Yusuf as yang bersalah, yang benar dan adil akan menang sedangkedzaliman akhirnya akan ketahuan juga. Untuk menghindarkan diri darifitnah Zulaikha selanjutnya, akhirnya beliau memohon kepada Allah untukdi masukkan kedalam penjara.
"قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ ممَِّا يَدْعُوْنَنِي إِلَيْهِ".
Artinya: Yusuf berkata ‘Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari padamemenuhi ajakan mereka kepadaku. (QS. Yusuf: 33)
7. Nabi Ya’kub as pada hari asyura’ sembuh dari penyakit mata. SejakNabi Ya’kub as mendengar kabar bahwa anaknya Yusuf sudah meninggal,beliau berduka cita dan merasa kehilangan anaknya, seringkali iamengalirkan air mata sehingga akhirnya ia tidak dapat melihat lagi. Akantetapi ketika mendengar kabar bahwa Yusuf dalam keadaan selamat dankemudian menjadi wazir (menteri) dan mengirimkan bekas pakaian yangdipakainya dulu sebagai bukti. Maka ketika di usapkan kewajahnyaterbukalah matanya sehingga beliau dapat melihat lagi.
"فَلَمَّا أَنْ جَاءَ الْبَشِيْرُ أَلْقَاهُ عَلَى وَجْهِهِِ فَارْتَدَّبَصِيْراً".
Artinya: Tatkala telah tiba pembawa kabar gembira itu, maka di letakkannyabaju gamis itu ke wajah Ya’kub, lalu kembalilah ia dapat melihat. (QS.Yusuf: 96).
8. Nabi Yunus as pada hari asyura’ dapat keluar dari perut ikan nun(jenis ikan yang sangat besar). Mula-mula beliau di kejar oleh umatnyayang tidak beriman, dan ketika beliau sampai di tepi laut untukmenghindarkan diri dari fitnah dan pembunuhan umatnya, beliau menceburkandiri kelaut dan di telan oleh ikan nun. Dan atas pertolongan Allah swtbeliau tidak mati, akan tetapi kemudian dapat di muntahkan kembali ketempat aman dan selamatlah beliau dari fitnah umatnya.
9. Nabi Sulaiman as pada hari asyura’ memperoleh istana yang indah.Beliau bukan saja rasul, tetapi juga menjadi raja bagi semua hewan, jindan di segani oleh umatnya. Nabi Sulaiman as mensyukuri nikmat tersebutdan berkata:
"قَالَ، هَذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّي لِيَبْلُوَنِي ءَأَشْكُرُ أَمْ أَكْفُرُ،وَمَنْ شَكََرَ فََإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ، وَمَنْ كَفََرَ فَإِنَّرَبِّي غَنيٌِّ كَرِِيْمٌ".
Artinya: Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah akubersyukur atau mengingkari (akan nikmatNya). Dan barang siapa yangbersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinyasendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku maha kayalagi maha Mulia. (QS. An-Naml: 40).
10. Nabi Daud as pada hari asyura’ di sucikan dari dosa dan dibersihkandari segala fitnah serta tuduhan. Di sebabkan beliau telah mengirimkanpanglimanya hingga gugur, padahal sang panglima memiliki istri yang amatcantik. Akhirnya beliau mendapat tuduhan bahwa beliau memang menghendakikematian panglimanya untuk kemudian mengambil alih istrinya. Padahal haltersebut tidaklah benar, karena para Nabi jauh dari sifat-sifat untukberbuat maksiat.
11. Nabi Muhammad saw dan pengikutnya pada hari asyura’ mendapat anugrahdan kewaspadaan dalam menetapi hidayah Al-Qur’an.Oleh karena pentingnya kejadian-kejadian tersebut, yakni pada hari Asyura’para Nabi banyak memperoleh anugrah dari Allah swt. Maka bagi umat Islambilamana ia masih diberi kesempatan untuk menghirup udara pada hariasyura itu dan mengalami hari yang utama tersebut, disunnahkan (diutamakan) untuk menjalankan ibadah puasa dan memperbanyak tafakur sertamenambah amal ibadahnya yang lain. Lebih utama sejak tanggal 10 Muharram,atau setidaknya mulai tanggal 9 dan 10 muharram betul-betul di gunakanuntuk tafakur dan berpuasa.
Adapun hadits-hadits Nabi yang menerangkan tentang kejadian-kejadian hariasyura dan keutamaannya yaitu:
1."عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قاَلََ: قَدِمَ النَّبِيُّصَلىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ وَإِذًا الْيَهُوْدُ تَصَوْمُعَاشُوْرَاءَ، فَقَالُوْا هَذَا يَوْمٌ ظَهَرَ فِيْهِ مُوْسَى عَلَىفِرْعَوْنَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّّمَلِاَصْحَابِِهِ، أَنْتُمْ أَحَقُّ بمِوُْسَى مِنْهُمْ فَصُوْمُوْا" (رواهالبخاري).
Artinya: Dari Ibni Abbas ra mengatakan; Nabi saw datang ke Madinah,tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi yang berpuasa Asyura’ (10Muharram).
Mereka berkata: “inilah hari kemenangan Musa terhadapFir’aun”. Lalu Nabi saw bersabda kepada sahabat-sahabatnya; “kamu adalahlebih berhak atas Musa dari pada mereka, oleh sebab itu berpuasalah!.(HR. Bukhori).
2."عَنْ أَبِي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ قَالَ: سُئِلَالنَِّبيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ صِيَامِ يَوْمِعَاشُوْرَاءَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ" (رواه مسلم) Artinya: Dari Abu Qatadah ra ia berkata: Nabi Muhammad saw di Tanyatentang puasa hari Asyura’ yang di jawabnya “Puasa Asyura itu menghapusdosa yang telah lalu. (HR. Muslim).
3."عَنْ اِبْنِ عَبَاسِ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُمَا قَالَ: قاَلَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لََئِنْ بَقِيْتُ إِلَىقَابِلٍ لَأَصُمَنَّ التَاسِعَ" (رواه أحمد ومسلم). Artinya: Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah SAW bersabda; Sungguh jikaaku masih hidup sampai tahun depan, niscaya aku benar-benar akan berpuasatanggal 9 Muharram. (HR. Ahmad dan Muslim).
Hadits-hadits tersebut memuat tentang keutamaan puasa Asyura yaknitanggal 10 Muharram. Dan benar terjadi bahwa Nabi Muhammad saw berpuasadan telah menyuruh berpuasa sebelum puasa ramadhan di fardhukan.Hadits pertama menunjukkan besarnya perhatian Nabi Muhammad saw terhadapsaudara-saudaranya sesama Nabi dan bahwa beliau bersama umatnya adalahlebih berhak menjunjung tinggi jasa mereka dan bergembira ataskesempurnaan pertolongan Allah swt kepada mereka, karena mengingatfirman Allah swt dalam Al-Qur’an;
"إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً". ِ
Artinya: Sungguh agama ini adalah agamamu semua, agama yang satu.(Al-Anbiya).
Puasa Asyura menghapus dosa-dosa kecil yang telah diperbuat tahun lalu.Dan keutamaan memuasainya ada tiga tingkatan yaitu sekurang-kurangnyahanya puasa tanggal 10 Muharram saja, dan yang utama dari itu puasatanggal 9 dan 10 Muharram dan yang lebih utama dari itu puasa tanggal 9,10 dan 11 Muharram. Marilah kita bersama-sama melaksanakan amanat Allah dan rasul-Nya, denganniat ikhlas karena mengharap ridha Allah swt semata-mata, terutama padabulan Muharram ini semoga Allah memberi jalan dan petunjuk bagi kita.
"فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفاً فِطْرَتَ اللهِ الَّتِي فَطََرَالنَّاسَ عَلََيْهَا"
Artinya: Maka tegakkan dirimu dalam agama Allah secara ikhlas, fitrahAllah yang telah menciptakan manusia di atasnya” (QS. Ar-Ruum).
Wallahu a'lam bissowab
Ustadz Nur Rohim Yunus
0 comments:
Post a Comment