20 October, 2006

Meneladani Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam Ber'idul Fithri

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهٌ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُAssalamualaikum..sahabatku.semua selamat Lebaran moga Ramadhan tahun inimembekas didalam diri kita akan hikmahnya sehingga kita bisa merubah sikapdari kehidupan yang Zulumat menuju keghidupan yang Nur iman yang gemilang menyinariperjalan hidup menuju hari akhir...kali ini untuk menyambut iidul fitri mari sama sama kita simak artikel dariAl-Ustadz Qomar ZA, Lc.yang di publis di http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=373kali ini kita akan coba publis kembali semoga bermanfaat bagi diri saya dan kita semua AaminIdul Fitri bisa memiliki banyak makna bagi tiap-tiap orang. Ada yang memaknai Idul Fitri sebagai hari yang menyenangkan karena tersedianya banyak makanan enak, baju...

17 October, 2006

KIAT MEMPEROLEH RIZKI & PERTOLONGAN ALLAH SWT

Kali ini ada 8 kiat untuk memperoleh rizki dan pertolongan Allah Swtsemoga dengan kiat ini segala apa yang terdetak dan terlintas dihati kitauntuk kebaikan diri keluarga maupun ummah dapat dikabulkan oleh Allah Swtdan menjadi ladang amal bagi kita Aamin1. BEKERJA Bekerja dengan sungguh-sungguh & ikhlas, sebagai ikhtiar untuk memperoleh rizki dan pertolongan Allah SWT. 2. SHOLATMelaksanakan sholat dan ibadah lain sesuai contoh Rasulullah SAW, melakukan Perintah & meninggalkan Larangan Allah SWT dengan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, agar kita dekat kepada Allah SWT dan Allah SWT pun dekat kepada kita. Kalau kita dekat kepada Allah SWT, maka kita akan ditolong olehNya. 3. TAQWABarangsiapa yang bertaqwa maka seluruh kesulitannya akan diselesaikan Allah SWT dan diberikan rizki...

16 October, 2006

13 Penawar Racun Kemaksiatan

(disadur secara ringkas dari buku 13 Penawar Racun Kemaksiatan (terjemahan kitab Sabilun Najah min Syu'mil Ma'shiyyah) karangan Muhammad bin Abdullah Ad-Duwaisy, terbitan Darul Haq Jakarta) Berikut ini beberapa terapi mujarab untuk menawar racun kemaksiatan:1. Anggaplah Besar DosamuAbdullah bin Mas'ud radiyallahu anhu berkata:"Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa), dosanya seperti lalat yang lewat diatas hidungnya." 2. Janganlah meremehkan dosa.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:"Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah. Lalu seseorang datang membawa ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang melakukan...

14 October, 2006

Memburu Lailatul Qadar

Oleh K.H. SHIDDIQ AMIENPEMBICARAAN tentang Lailatul Qadar tidak pernah selesai karena unik dan menarik. Lailatul Qadar mengandung dua pengertian. Satu, malam saat turunnya Alquran. Allah SWT, berfirman, "Inna anzalnahu fi lailatil qadri" (Sesungguhnya Aku telah menurunkannya (Alquran) itu pada Lailatul Qadar) Q.S. Al-Qadar: 1.Lailatul qadri di sini bermakna "Malam yang penuh berkah." Hal ini jika dihubungkan dengan firman-Nya, "Inna anzalnahu fi lailatin mubarakatain" (Sesungguhnya Aku telah menurunkannya Alquran pada malam yang penuh berkah). Q.S. Ad-Dukhan:3. "Berkah" berarti kebaikan yang banyak. Lailatul qadar dalam pengertian ini terjadi pada bulan Ramadan dan terjadi hanya satu kali. Allah berfirman, "Syahru Ramadana alladzi unzila fihi Alquran" (Bulan Ramadan adalah bulan yang padanya...

12 October, 2006

Hati pun Harus Berpuasa

Penulis : Mulyadi Al-Fadhil"Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS. At-Taghabun [64] : 11).Melakukan ibadah puasa (shaum), bukan saja sekadar menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan dan minun dengan sengaja, atau bersetubuh. Tetapi kita pun harus mengindari hal-hal yang akan menghilangkan pahala puasa. Banyak di antara kita yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasa yang dilakukannya, kecuali lapar dan haus.Rasulullah SAW bersabda, "Banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang shalat malam, tidak mendapat apa-apa dari shalatnya kecuali begadang." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah). Dalam hadits yang lain, Rasulullah SAW juga bersabda, "Puasa bukanlah hanya meninggalkan...

10 October, 2006

Puasanya Ummat Sebelum Kita

Penulis : Abi Abdullah"Shaum" menurut makna lughawi (bahasa Arab) adalah menahan diri (imsak), baik dari makan & minum serta berbicara [1]. Adapun secara isthilahi (terminologi syari'at), bermakna Menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual, dan perbuatan-perbuatan maksiat, disertai dengan niat yang ikhlas, dari sejak terbit fajar sampai terbenam matahari (QS. 2/187, 19/26). Ibadah ini diwajibkan pada tahun ke-2 hijrah.Puasa yang baik dan benar akan menjadi sarana bagi seorang mu'min untuk mencapai derajat taqwa, berdasarkan firmanNya : La'allakum tattaqun (QS. 2/183), dan bertaqwa sama artinya dengan proses pensucian diri seseorang (tazkiyyah nafs), berdasarkan QS. Asy-Syams, 91/7-10 (wa nafsin wamaa sawwaahaa, fa 'alhamahaa fujuuraha wa taqwaahaa). Oleh sebab itulah maka kita dapati...

06 October, 2006

Puasa dan Pengendalian Diri

Oleh : KH Abdullah Gymnastiar "Saudaraku, ibadah puasa merupakan bagian dari pendidikan membentuk insan sempurna (insan kamil) yakni upaya memanusiakan manusia menjadi makhluk yang utuh sebagai khalifah di muka bumi ini." Saudaraku, ibadah puasa merupakan bagian dari pendidikan membentuk insan sempurna (insan kamil) yakni upaya memanusiakan manusia menjadi makhluk yang utuh sebagai khalifah di muka bumi ini. Kehendak untuk menjadi hamba yang sesungguhnya dan khalifah adil dan amanah harus menempuh berbagai proses sesuai dengan tuntunan ajaran Islam.Melalui proses pengendalian diri dalam berpuasa, kaum muslimin akan mampu memposisikan dirinya...

03 October, 2006

Kapankah Puasa Ramadhan Diwajibkan?

Diawal perjalanan dakwah Rasulullah SAW di Mekkah, puasa Ramadhan belum diwajibkan, akan tetapi puasa Ramadhan diwajibkan setelah hijrahnya Rasulullah SAW ke Madina Munawarah, setelah kaum mukminin memiliki daulah Islamiyah, dan setelah Allah SWT menancapkan keimanan yang kuat di hati kaum mukminin, yaitu di tahun ke-2 hijriyah dimana Allah menurunkan ayat : "Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan bagi kaum-kaum sebelum kalian, semoga kalian menjadi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 183). Dalam ayat tersebut, Allah memanggil orang Islam dengan panggilan iman (wahai orang-orang yang beriman) untuk menyalakan dan mengobarkan keimanan yang ada dalam hati kaum muslimin serta menumbuhkan ketundukan dan ketha'atan dalam jiwa...

Pages 291234 »